Muncul Aliansi Pati Merah Putih, Sebagai Penyejuk di Tengah Panasnya Suhu Politik Pati

PATI, MacanPati.com Di tengah menghangatnya suhu politik Kabupaten Pati, muncul sebuah gerakan masyarakat yang membawa semangat berbeda. Aliansi Pati Merah Putih (APMP) berdiri bukan untuk menambah kegaduhan, melainkan hadir sebagai penyejuk di tengah riuh perdebatan dan potensi perpecahan di tingkat akar rumput.

Pada Jumat, 10 Oktober 2025, Ketua Aliansi Pati Merah Putih, Kak Sus, yang dikenal sebagai keponakan dari Pangeran Demang Wotan, secara resmi menyerahkan surat pemberitahuan pendirian posko kepada Polresta Pati. Surat tersebut diterima langsung oleh Kasubsimintu Sium Polresta Pati Aipda Sahwono, S.H., dan disertai tanda terima resmi sebagai bukti administratif pendirian posko.

Dalam keterangannya, Kak Sus menegaskan bahwa pendirian Posko Pati Merah Putih di kawasan Alun-Alun Pati sama sekali tidak berorientasi politik. Posko ini dibentuk sebagai bentuk keprihatinan atas meningkatnya tensi sosial dan politik yang mulai mengkhawatirkan di masyarakat.

“Kami ingin Pati tetap damai. Posko ini menjadi ruang bersama untuk berdialog, bukan berkonflik. Masyarakat perlu menahan diri dan percaya pada proses hukum serta Pansus yang sedang berjalan,” ujarnya tegas.

Menurut Kak Sus, APMP merupakan wadah lintas pandangan dan golongan yang berlandaskan semangat kebangsaan. Gerakan ini ingin mengembalikan makna merah putih sebagai simbol persatuan—mengajak masyarakat untuk berpikir jernih, menolak provokasi, dan menjaga keutuhan sosial di tengah perbedaan.

Berdasarkan dokumen internal organisasi, APMP memiliki struktur kepengurusan lengkap: Susanto sebagai Ketua, Hadi Santoso selaku Wakil Ketua, Zainul Wahid menjabat Sekretaris, Mochamadun sebagai Bendahara, serta Adv. Joko Sutrisno, S.H. yang bertindak sebagai penasihat hukum. Mereka membawa visi sederhana namun mendalam: “Mewujudkan sosialisasi negara hukum yang membahagiakan rakyatnya.”

Langkah Aliansi Pati Merah Putih ini mendapat sambutan positif dari sejumlah kalangan. Di tengah panasnya dinamika politik pasca berbagai aksi dan tuntutan terhadap Bupati Sudewo, kehadiran posko tersebut dipandang sebagai angin segar yang menyejukkan. Warga berharap, posko itu bisa menjadi ruang refleksi dan diskusi damai, bukan arena pertikaian—baik di dunia nyata maupun di media sosial.

“Kami tidak berpihak pada siapa pun. Satu-satunya keberpihakan kami adalah untuk Pati yang damai dan bermartabat,” tegas Kak Sus menutup pernyataannya.

Dengan berdirinya Posko Pati Merah Putih, masyarakat kini memiliki tempat untuk menyuarakan aspirasi secara santun dan terbuka. Semangat merah putih yang diusung gerakan ini diharapkan mampu mengembalikan esensi kebersamaan—bahwa perbedaan bukan alasan untuk berhadapan, melainkan kekuatan untuk menyatukan langkah demi Pati yang tenteram dan berwibawa.

 

(Redaksi Macan Pati.com)

 

 

 

 

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *