Pati, MacanPati.com – Tokoh masyarakat Pati, Yayak Gundul, angkat bicara soal perkembangan kasus pengeroyokan aparat kepolisian dan pembakaran kendaraan yang terjadi saat aksi demonstrasi di Pati pada 13 Agustus 2025. Ia menegaskan, dua nama yang selama ini dikenal aktif dalam gerakan tersebut, yakni Botox dan Teguh, berpotensi menjadi tersangka utama dalam kasus ini.
“Setelah penangkapan empat pelaku utama, kami berharap kasus ini bisa segera tuntas. Awalnya ada 22 orang yang dibebaskan dengan jaminan Botox dan Teguh. Tapi kesepakatannya jelas — selama mengawal hak angket, tidak boleh ada aksi lanjutan. Sayangnya, itu dilanggar,” ujar Yayak dengan nada kecewa.
Menurutnya, meski surat pemberitahuan aksi kerap memakai nama orang lain, namun Botox dan Teguh tetap menjadi figur sentral di lapangan. Hal itu, kata Yayak, membuat banyak warga Pati merasa geram karena situasi yang seharusnya sudah reda kembali memanas.
“Dengan tindakan brutal yang terjadi, saya yakin Botox dan Teguh sebagai penanggung jawab utama akan segera ditetapkan sebagai tersangka. Saya juga mendapat informasi, Polda Jateng sudah mengantongi nama-nama pihak yang diduga menyalurkan dana untuk aksi itu,” tegasnya.
Tak hanya menyoroti aspek hukum, Yayak juga mengingatkan dampak sosial dan ekonomi dari rangkaian aksi tersebut. Ia menyebut, keresahan masyarakat kian meningkat, sementara pelaku usaha kecil dan menengah ikut menanggung kerugian.
“Kasihan rakyat kecil. Aksi seperti ini bikin pedagang sepi. Saya sendiri pelaku UMKM, dan teman-teman banyak yang rugi — apalagi yang jual makanan siap saji. Dagangan tidak laku, modal habis,” keluhnya.
Yayak pun menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menjaga kondusivitas Pati. Menurutnya, stabilitas keamanan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Mari kita jaga Pati tetap aman dan damai. Ekonomi hanya bisa tumbuh kalau suasana kondusif. Jangan biarkan kepentingan segelintir orang merusak ketenangan kita semua,” pungkasnya. (*)
									
											





