Syekh Abdul Qohar Ngampel Blora merupakan salah satu tokoh ulama terkemuka di Kabupaten Blora yang sangat dihormati karena keilmuan dan sikapnya yang merakyat. Beliau adalah keturunan Kesultanan Demak dari garis Joko Tingkir.
Sejarahnya mencatat bahwa Syekh Abdul Qohar menghabiskan masa mudanya dalam perjalanan tanpa mempedulikan status kebangsawanan Demak yang melekat padanya. Beliau menuntut ilmu agama Islam dari Kiai Nur Faqih dan menetap di Kabupaten Blora dengan tekad kuat untuk menyebarkan agama Islam. Syekh Abdul Qohar wafat dan dimakamkan di Desa Ngampel, Kecamatan Blora.
Makam Mbah Abdul Qohar yang dikenal sebagai Makam Ngampel, terletak di Desa Ngampel, Kecamatan Blora, sekitar 10 km arah utara Kota Blora, dekat dengan jalan raya Blora-Rembang. Makam ini mudah diakses dan menjadi tempat ziarah yang populer di mata masyarakat.
Sejarah K.H. Abdul Kohar termuat dalam buku sejarah yang mencatat keberadaan negara Demak Bintoro di Jawa Tengah pada tahun 1511. Beliau merupakan keturunan dari Raden Joko Tingkir, putra Bupati Pengging yang memerintah daerah Solo, yang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Pajang.
Mbah Abdul Kohar selama hidupnya melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu dan menyebarkan agama Islam. Setelah perjalanan panjang, beliau menetap di Desa Ngampel, di mana ia aktif dalam mendirikan masjid dan pondok pesantren sebelum akhirnya meninggal dan dimakamkan di tempat tersebut.
Untuk menghormati jasa-jasanya, setiap tanggal 15 Suro dalam kalender Jawa diadakan acara Khoul Ngampel, yang menjadi magnet bagi masyarakat lokal maupun wisatawan untuk turut serta memperingatinya.
